Investasi Dana Pensiun

OBLIGASI, SALAH SATU PILIHAN INVESTASI JANGKA PANJANG

Thursday, 31 October 2019

Obligasi bisa menjadi salah satu pilihan untuk berinvestasi dalam jangka panjang. Apa itu obligasi? Bagaimana cara berivestasi dengan instrumen obligasi dan apa saja keuntungan yang bisa diperoleh investor?

Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya, obligasi sebenarnya merupakan pinjaman yang diberikan kepada suatu perusahaan. Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang di terbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai normal (nilai pari/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Karena investor memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah, maka peminjam (perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan bunganya selama jangka waktu tertentu.

Obligasi merupakan jenis investasi jangka panjang. Modal yang harus dikeluarkan untuk ivenstasi obligasi ini juga relatif cukup besar untuk investor individu. Masa berlaku obligasi tergantung kepada lembaga atau badan yang menerbitkannya, umumnya antara 5-10 tahun. Semakin pendek durasi obligasi, berarti semakin kecil pengaruhnya terhadap tingkat suku bunga. Sementara, semakin panjang durasinya akan semakin sensitif terhadap perubahan suku bunga. Investor dapat menjual obligasi yang dilmilikinya kepada pihak lain di pasar skunder sesuai dengan nilai atau harga pasar sebelum obligasi tersebut jatoh tempo.

Jenis ragam obligsi

Adapun macam atau ragam obligasi dapat diklompokan sebagai berikut:

1. Dilihat dari sisi penebit, dikelompokan menjadi : a). Corporate Bond, yakni obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Swasta; b). Government bods, yaitu obligasi yang ditebitkan oleh pemerintah pusat; c). Municipal bond, adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk mebiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (Public utility).

2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga, dibedakan menjadi ; a) Zero CouponBonds; yaitu obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo; b). Coupon Bonds; adalah obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya; c) Fixed Coupon Bonds, merupakan obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodic; dan d), Floating Coupon Bonds,yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (banchmark) tertentu seperti avarage time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

3. Dilihat dari hak penukaran atau opsi, dikelompokan menjadi: a). Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya; b). Exchangeable Bonds: Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk penukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afliasi milik penerbitnya; C). Callable Bonds: Obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut; dan d). Putable Bonds: Obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

4. Dilihat dari segi jaminan atau koloterialnya, terdapat beberapa macam, yakni: a). Secured Bonds, adalah obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk di dalam nya adalah: Guaranteed Bonds, yakni obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan penanggungan dari pihak ketiga, Mortgage Bonds, yaitu obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan bangunan hipotik atas properti atau aset tetap, dan Collarteral trust Bonds, yakni obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya; b). Insrcured Bonds, adalah obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum

5. Dilihat dari segi nilai nominal, obligasi dikelompokan menjadi: a). Konvensional Bonds, yaitu obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, misalnya Rp 1 Miliar per satu lot; dan b). Retail Bonds, adalah obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik Corporate bonds maupun Government Bonds.

6. Dilihat daru segi perhitungan imbal hasil,terdapat dua jenis obligasi yaitu: 1). Conventional Bonds, adalah obligasi yang diperhitungkan dengan menggunakan sistem kupon bunga ;

dan 2). Syariah bonds, merupakan obligsi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan imbal hasil, dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: a). Obligasi Syariah Mudharabah, merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil demikian, sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten; dan b). Obligasi Syariah Ijariah, merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian, sehingga kupon (feeijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui atau diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.

Resiko Obligasi

Perubahan resiko obligasi di pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan persepsi terhadap resiko. Obligasi pemerintah memiliki tingkat keamanan tertinggi(saveregn Risk), karena pemerintah memiliki kemampuan untuk membebankan pajak dan mencetak uang. Obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah biasa dikenal sebagai obligasi ritel atau Ori.

Ketika anda hendak memutuskan untuk memilih obligasi perusahaan, pilihan selalu ada obligasi yang memiliki peringkat tertinggi terlebih dahulu. Peringkat ini mencerminkan resiko kegagalan dalam membayar bunga atau pokok. Peringkat AAA, memiliki resiko paling rendah, disusul peringkat AA, A, BBB dan seterusnya sampai D, yang menandakan bahwa obligasi tersebut sudah gagal bayar (wanprestasi). Selain resiko kegagalan seperti di atas, juga terdapat resiko lagi yang terdapat dalam obligasi, antara lain: resiko suku bunga, resiko kesempatan investasi kembali (re –investment risk) dan lainnya.

Keuntungan Obligasi

Berinvestasi pada obligasi tidak hanya memberikan keuntungan dari pembayaran bunga tetap (Kupon), tapi anda juga memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain (selisih harga beli dan jual). Suatu obligasi dapat diperjualbelikan setiap saat (sebelum jatuh tempo) dengan harga yang lebih atau kurang dari nilai parinya, tergantung kondisi pasar. Siapa yang memiliki obligasi pada saat jatuh tempo akan mendapatkan pembayaran kembali sejumlah nilai pari tersebut.

Pada umumnya nilai kupon obligasi tinggi dibandingkan dengan bunga deposito, tetapi lebih rendah dari suku bunga pinjaman (kredit) Bank. Semakin panjang waktunya, maka akan semakin tinggi tingkat bunga yang ditawarkan untuk menutupi resiko tambahan yang dikarenakan jangka waktu investasi yang sangat panjang. Hubungan antara tingkat suku bunga yang dibayarkan suatu obligasi (jangka pendek maupun jangka panjang) dengan tanggal atatu tahun jatoh temponya , disebut kurva hasil (Yield Curve). Yield adalah apa yang sebenarnya investor dapatkan dari hasil menanamkan uangnya pada obligsi. Kebanyakan kolom obligasi menyatakan Yield saat ini (Current) dalam presentase. Para investor menggunaka Current Yield untuk membandinkan nilai relatif suatu obligasi.

YTM (Yield To Marturity), adalah cara untuk memprediksi keuntungan dalam suatu jangka waktu. YTM menghitung tingkat bunga obligasi yang dihubungkan dengan harga, dengan selisih harga penjualan terhadap nilai pari, dengan tahun-tahun tersisa hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Nilai YTM ditentukan oleh tiga hal, yaitu: jumlah pembayaran yang diterima secara periodik, harga perolehan, serta jangka waktu jatoh tempo.

Sekarang anda sudah tahu mengenai obligasi, cara dan keuntungan investasi obligasi , bagaimana obligasi tersebut diterbitkan dan resiko-resiko apa saja yang terkandung dalamnya. Jika anda memiliki preferansi yang moderat dalam resiko, Anda lebih baik memilih berinvestasi dalam obligasi yang memberikan penghasilan tetap secara periodik.

TIPS INVESTASI LEWAT OBLIGASI

1. Setiap produk keuangan, tentunya memiliki resiko. Untuk obligasi, resikonya terkait dengan fluktuatif modal, seperti: inflasi, suku bunga, masa tenor dan tingkat bunga kupon.

2. Obligasi adalah produk keuangan yang diterbitkan oleh lembaga atau negara, dan bukan produk perbankan, misalnya ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan Sukuk Ritel.

3. Untuk mendapatkan ORI atau Sukuk Ritel, Anda bisa membelinya di pasar primer atau pasar skunder melalui agen penjual resmi yang telah ditunjuk pemerintah. Agen penjual, adalah bank-bank nasional dan juga perusahaan sekuritas.

4. Dalam berinvestasi di obligasi, sebaiknya anda tahu apa berinvestasi di obligasi tersebut, misalnya untuk dana pendidikan anak (dalam rentang waktu 2-4 tahun), serta pastikan waktu pembayaran dana bersamaan dengan waktu jatoh tempo ORI/Sukuk Ritel.

5. Karena agen penjual ingin mendapatkan laba dari penjualan ORI atau Sukuk Ritel, sebaiknya anda membandingkan biaya-biaya yang harus anda keluarkan selama masa berinvestasi.

6. Bagi anda yang mau melakukan Trading di obigasi, cara termudah untuk ‘membaca ‘ pergerakan harga ORI di pasar sekunder adalah melalui tingkat inflasi dan suku bunga. Secara umum bila inflasi naik, maka tak lama kemudian suku bunga juga akan naik. Dan jika suku bunga naik, maka harga ORI biasanya akan turun, sebaliknya jika inflasi dan suku bunga turun, maka harga ORI biasanya akan naik.

7. Teknisnya di pasar skunder juga terjadi transksi jual beli layaknya saham, maka untuk ORI ketika di media (Koran, Radio, TV, atau portal berita di internet) dikatakan inflasi atau suku bunga naik, maka anda mulai siap-siap membeli ORI karena biasanya harga ORI akan turun. Sebaiknya, jika diberita dikatakan inflasi atau suku bunga akan turun , maka anda mulai siap-siap menjual ORI anda, karena harga ORI biasanya akan ikut naik.

8. Sebagai investor yang cerdas, anda harus memonitor laporan kepemilikan ORI atau Sukuk Ritel tersebut dari agen penjual yang juga mentrasnfer kupon ORI atau Sukuk Ritel ke rekening anda.